Sabtu, 13 Mei 2017

Ingat Dengan Arya Permana Si Bocah Obesitas? Begini Kondisinya Sekarang, Sungguh Mengejutkan!

Ingat Dengan Arya Permana Si Bocah Obesitas? Begini Kondisinya Sekarang, Sungguh Mengejutkan!

Baca Juga



Publik dibuat hebih dengan Arya Permana bocah obesitas dari Karawang, Jawa Barat, yang kala itu masih berusia 10 tahun. Bagaimana tak menyita perhatian, bocah yang masih duduk di kelas 4 SD memiliki berat badan yang fantastis, mencapai 192 kg. Setelah ramai diberitakan, kediaman Arya langsung didatangi berbagai kalangan. Dari yang sekadar ingin tahu kondisi Arya hingga yang memberikan bantuan. Pemerintah daerah tempat Arya tinggal sendiri di Kabupaten Karawang memberikan bantuan perawatan dan diet serta transportasi gratis melalui RS Hasan Sadikin, Bandung.
Selama 8 bulan dirawat dan melakukan diet ketat dengan pengawasan tim dokter RS Hasan Sadikin, Bandung, Arya bisa menurunkan 8 kg berat badannya. Barulah pada Maret lalu, Arya diperkenalkan pada tim dokter Rumah Sakit Omni, Alam Sutra, Tangerang yang menawarkan prosedur operasi bariatrik secara gratis.
Setelah 2 minggu melakukan operasi bariatrik tepatnya pada 17 April 2017 lalu, Arya sukses menurunkan berat badannya hingga 17 kg. “Waktu Arya dioperasi saya deg­deg an, takut sih. Pas udah keluar, Arya sudah sadar dan bisa bicara, lega,” tutur Rohayah, ibu dari Arya. Operasi bariatrik sendiri adalah prosedur yang dilakukan untuk mengecilkan ukuran lambung sehingga menyisakan 1/3 ukuran aslinya. Dengan mengecilkan kapasitas lambung, maka akan membatasi asupan makanan. Artinya, selain lebih cepat kenyang, cara ini juga membuat rasa lapar datang lebih lama.
Dokter bedah yang menangani Arya Dr. Handy Wing menjelaskan bahwa metode bedah bariatrik ini dilakukan dengan teknik laparoskopi atau minimal invansif. “Teknik laparoskopi dilakukan dengan membuat lubang sayatan kecil berukuran 1 cm sebanyak 3 hingga 4 buah,” jelasnya. Menurutnya, operasi bariatrik ini secara efektif dapat menurunkan berat badan dan terhindar dari efek yo­yo atau berat badan yang naik­turun tak stabil.
Ade Sumantri, ayah Arya menceritakan, sebenarnya Arya sendiri lahir dengan kondisi berat badan yang normal. “Namun menginjak usia 5 tahun ke atas, Arya mengalami kenaikan berat badan dan yang paling menonjol adalah di usia 9 hingga 10 tahun kenaikan berat badannya mencapai 72 kg dalam kurun waktu 1 tahun,” ujarnya. Operasi bariatrik pada Arya pun efektif menurunkan berat badannya hanya dalam 3 minggu saja. “Lehernya sekarang kelihatan. Lehernya kalau dulu kayak kurakura, kalau sekarang sudah kayak angsa,” ujar Ade.
Sementara itu, menurut Dr. Marlyn C. Malonda, Sp.A., obesitas bisa mengganggu tumbuh kembang anak. “Obesitas memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak, terutama dalam aspek organik dan psikososial. Obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa,” terangnya. Kini Arya sudah terlihat lebih lincah dan bisa berjalan lebih bebas.
Kedua orangtuanya berharap proses penurunan berat badan Aryaakan lebih optimal sehingga Arya bisa kembali beraktivitas dengan normal. “Harapan saya, Arya bisa melanjutkan cita­citanya seperti anakanak lain. Karena Alhamdulillah dari kelas 1 Arya selalu peringkat 1 di sek di sekolahnya, SD Cipurwasari 1, Kabupaten Karawang,” tandas Ade

Related Posts

Ingat Dengan Arya Permana Si Bocah Obesitas? Begini Kondisinya Sekarang, Sungguh Mengejutkan!
4/ 5
Oleh